Minggu, 11 September 2011

seems i dont need to talk to.. but i feel so furious about this.!!!

okay, the whole of this blog is mine and contents are my opinions.. if you dont like it, just jump to the another..

well im going to tell about moslem and all the things that related to (according to some) "the bad side of moslem" (most of them don't even know what is its basic) whether it is violation against human rights, the law of Islam called syariah, and all the thingy of terorrism.

if you think the whole moslem is terrorist,, let say.. you are not even better compared to them.. because in my oppinion, this thing start on the misperception, misunderstanding, or presume her/him self as the most right person. but actually, the short of brain is the thing that drive them to get the stupid understanding. they learnt Islam with grudge instead of peace, they read and interpret the Koran without considering that they are reliable for it. in fact, they just did the simplistic understanding that appropriate with what they feel and see at the moment. they thought they are the expert. but they really fragile, they easily can be affected by someone who got an interest.

so its all happened obviously because of human error.. not the religion, not the Koran, nor the prophet.

be clever before you shout and point a moslem as a terrorist.. because you know what, if you do that, you aint better compared to them, who can't learn and understand the phenomenon properly. there is always something behind the happening discourse that you have to know, learn, and understand. so that you'll get a deeper and wider knowledge.

be positive and remember to always think twice buddy.!




written down for peace and respect each other.!

Minggu, 16 Januari 2011

Orang "trendy" itu Babu, dan orang "apa adanya" selalu bisa bertahan hidup dalam kondisi apapun

oke, kali ini saya beropini lagi.. :D

sekarang saya mau bahas gaya hidup orang yang sok sok-an "trendy" atau bergaya kekinian. pertama-tama saya deskripsikan terlebih dahulu salah satu contoh orang yang sok sok-an "trendy" tersebut.

setiap hari orang ini pasti mengenakan baju bagus ala "distro" masa kini yang biasanya dipakai oleh patung-patung tak bernyawa di toko-toko baju, celana jeans bermerek mungkin berharga lebih dari Rp. 100rb yang belinya di mall mall terkenal macem pim atau kelapa gading (yang padahal di tanah abang 20rban), sepatu gaul (say no to sendal jepit or crocs) paling engga convers lah, rambut bergaya ala model-model yang biasa dipampang di salon-salon yang biasanya berjudul "top collection" (kalau wanita biasanya belah tengah terus rada pirang, kalau cowo biasanya dijabrik-jabrikin pake jeli), di lengan kiri ada jam tangan dan lengan kanan ada "gegelangan".
well sampe sini sebenernya saya ga permasalahin, soalnya setiap inidividu punya gaya masing-masing dan itu hak setiap orang.
deskripsi lanjutan..
orang ini setiap jalan kemana-mana biasanya ga pernah naik angkutan umum, paling banter taksi, biasanya pada bawa mobil atau motor sendiri (walaupun beli bensin cuma sanggup buat pulang pergi jarak deket tapi tetep dipaksain demi gaya, ga peduli besok ada uang apa engga). turun kendaraan terlihat kupingnya berkabel panjang menjulur hingga ke kantong celananya (terlintas pasti terfikir, "wah itu pasti head-set nyambung ke handphone-nya.. anda salah! ternyata itu kabel nyambung ke I-pod-nya.. produk apple yang paling bergengsi seantaro bangsa ini). perhatiin detil demi detil dari jauh, eh ternyata ini orang lagi nenteng gadget bermerek Black Berry, handphone yang tiba-tiba laku cuma gara-gara ada fasilitas chatingnya, ga beda sama YM atau MSN.
celakanya dia bangga bergaya seperti itu, tapi masih bisa-bisanya dia teriak-teriak anti-amerika lewat status facebook yang dia up-date lewat bb-nya (ga sadar itu dari mulai media sampe alat ketiknya buatan amerika), anti china (ga sadar saudaranya di kampung kena bencana dan makan bantuan kemanusiaan dari China), dia bicara seakan cinta pada bangsanya (ga sadar dia melarikan uang RUPIAH keluar negeri dengan mengkonsumsi merek-merek asing).

bisa diliat, dari ujung kepala sampai ujung kaki orang itu tidak sama sekali mengkonsumsi produk dalam negerinya. "habisnya produk dalam negeri ga ada yang berkualitas dan layak digunain"- sebagai alasan. padahal kata-kata seperti itu lah yang mematikan produk dalam negeri.
pengusaha lokal kehilangan percaya diri untuk bersaing dengan pengusaha asing, barang lokal semakin tidak laku terjual karena adanya barang asing. bangkrut lah bangsa ini, jadi lah budak yang "trendy" ditanah lahir sendiri, ditanah kekuasaan sendiri. menyedihkan.

well, sekarang kita berandai-andai, kalo pemerintahan ganti haluan jadi rada sosialis..

apa jadinya kalo pemerintah ambil kebijakan isolasionis, yaitu melarang semua barang asing masuk ke indonesia. celaka lah mereka, telanjang lah mereka tak punya baju, bengong lah mereka macem sapi monyong nan ompong, tak bisa BBan tak bisa denger musik, kemana-mana jalan kaki, makan makanan warteg, minum minuman jamu gendong.
hidupnya bisa bisa berakhir dirumah sakit jiwa. dan mungkin rumah sakit jiwa bisa jadi penyedot investasi terbesar di Indonesia karena pasarnya besar (alias banyak orang gila).

beruntung lah kau yang bergaya "apa adanya", dan saya harap bertahan lah dengan bergaya seperti "apa adanya". karena "apa adanya" adalah sikap jujur yang harganya lebih mahal dari harga merek-merek nora' yang pernah ada.

Kamis, 13 Januari 2011

Untuk Orang-Orang yang Hanya Bisa Mengkritik Pemerintah

saya menulis judul seperti itu bukan karena saya pro pemerintah, tapi saya cukup muak dengan segala cacian dan makian orang-orang yang mungkin berpendidikan namun tidak disertai dengan solusi yang baik.
tidak perlu teriak-teriak kata-kata kotor di depan kantor pemerintahan, tidak perlu bakar foto pemimpin sendiri, tidak perlu malakukan hal vandalis. cukup sampaikan aspirasi, ide, atau apapun yang bersifat solutif, bukan saling menyalahkan.
bicara soal bangsa, tentu banyak pertanyaan-pertanyaan tentang kapan bangsa kita maju, kenapa pemerintah korupsi, kenapa kemiskinan terus ada, bla bla bla..
biasanya orang-orang yang jago kritik itu selalu membanding-bandingkan bangsa kita dengan bangsa yang sudah maju seperti Amerika, Eropa, Jepang, atau bahkan China. disini saya hanya mencoba melakukan hal yang sama tapi dari sudut pandang kedewasaan bangsa itu sendiri.
untuk yang pertama, saya ingin balik pertanyaan yang pertama terlebih dahulu,
kapan bangsa kita mundur.? tidak pernah, bahkan menurut saya kita selalu dalam proses memajukan diri, begitu juga Amerika Sekalipun, hanya saja mereka lebih dulu memulainya.bagaimana tidak, semua bangsa yang sudah maju itu sudah memiliki pengalaman berlipat-lipat lebih banyak dari bangsa kita, dan mereka memiliki waktu yang lebih banyak untuk melakukan proses memajukan diri itu. kita baru 75 tahun memerdekakan diri dari penjajahan, bandingkan dengan negara maju manapun yang sudah beratus-ratus tahun mengenyam asam manisnya politik dan isu sosial apapun. butuh waktu yang panjang untuk bisa seperti bangsa-bangsa maju. tidak ada alasan untuk mengatakan bangsa kita mundur. yang menjadi masalah adalah percepatan atau pelambatan, hal ini pun lagi-lagi tentu dapat diatasi dengan kedewasaan bangsa itu sendiri. kita masih belajar, adalah kewajaran, jika masih terjadi kesalahan dalam proses belajar. kita memang mencontoh bangsa maju, tapi kita tidak mungkin sama.
"kenapa pemerintah korupsi?" karena sistem yang ada masih memungkinkan untuk korupsi. pertanyaan tadi saya balik menjadi, "kenapa pemerintah tidak korupsi jika sistem pemerintahnya masih memungkinkan untuk korupsi?" jawabannya adalah tidak mungkin. dimana ada kesempatan maka akan selalu dimanfaatkan oleh berbagai pihak. lalu kenapa pemerintah negara maju tidak korupsi? mereka masih mendapati kasus-kasus korupsi kok, hanya saja angka koruptor disana lebih sedikit. loh kok bisa lebih sedikit? lagi-lagi jawabannya adalah kedewasaan. negara maju sudah memiliki pengalaman yang panjang dalam mengatasi korupsi, mereka pun selalu memperbaiki sistem pemerintah mereka untuk memperkecil kemungkinan korupsi. Jepang contohnya, bukannya disana tidak ada koruptor, tapi kesempatan koruptor untuk beraksi sangat kecil, sistem mereka cukup kuat untuk mengatasi hal itu, kalimat-kalimat ini memang seharusnya butuh sumber yang valid, tapi percaya lah Jepang memiliki badan-badan/komisi-komisi anti korupsi yang tidak sedikit dimana mereka pun saling mengawasi satu sama lain. bandingkan dengan kita yang hanya punya KPK dan Kepolisian, yang rentan dengan conflict of interest diantara mereka. lagi-lagi kita masih harus tetap belajar dari pengalaman, memperbaiki sistem yang sudah ada, dan ini sekali lagi bukan lah satu kemunduran.
pertanyaan terakhir kenapa kemiskinan terus ada? mudah menjawabnya. tapi disini saya hanya ingin orang menyadari, bahwa saat ini kita hidup di era bersistem ekonomi kapitalis, sulit untuk memungkirinya. lalu pertanyaannya apakah sistem ini memajukan bangsa kita? jawaban sebenarnya ya, tapi lambat. kenapa lambat? karena kita belum mampu untuk menciptakan persaingan yang ketat dengan bangsa maju. kekuatan kapital kita masih lemah, kekuatan produksi kita masih payah, bahkan kita terbuai dengan gaya konsumerisme zaman ini. apa solusi untuk keluar dari situasi seperti ini suapaya ekonomi kita maju dengan cepat? jawabnya belajar, dan tanpa disadari pun kemajuan ekonomi kita sudah semakin cepat menurut saya (lagi-lagi saya tidak punya datanya, hanya dari pengamatan pribadi). bagaimana tidak, angka kemiskinan memang tinggi, tapi saya melihat bahwa peradaban mereka sudah semakin maju. yang dahulunya masak menggunakan kayu bakar sekarang sudah dapat menggunakan kompor gas, yang dahulunya mandi di sungai sekarang sudah mandi dengan air bersih, dan yang dahulunya berjalan kaki kemana-mana sekarang sudah mampu menikmati jasa transportasi. jika kemiskinan selalu diukur dari berapa kekayaan yang dimiliki, maka tidak akan ada habisnya, karena walaupun si miskin terus mengejar untuk memiliki harta yang lebih, tapi si kaya akan juga selalu semakin kaya. tidak perlu lagi menyalahkan sistem ekonomi yang ada, hanya tinggal kita yang harus mempersiapkan untuk mampu atau tidaknya bertahan dan maju dengan sistem yang ada. kemajuan ekonomi itu ada dan nyata, hanyalah omong kosong atau kata-kata politis jika anda sepakat dengan kalimat bahwa "bangsa ini tidak maju-maju".
maka bersabar lah hai wahai orang-orang yang hanya bisa mengkritik, kita butuh waktu, bangsa ini sedang belajar, dan terus melangkah maju.

Sabtu, 16 Januari 2010

A research

Aoccdrnig to a rscheearch at Cmabrigde Uinervtisy, it dseno't mtaetr in waht oerdr the ltteres in a wrod are, the olny iproamtnt tihng is taht the frsit and lsat ltteer be in the rghit pclae. Tihs is bcuseae the huamn mnid deos not raed ervey lteter by istlef, but the wrod as a wlohe

Senin, 21 September 2009

Sedikit Analisa Mengenai Masalah Indonesia dengan Malaysia

Indonesia sebagai negara tetangga Malaysia seringkali dirugikan oleh pihak Malaysia. Setidaknya abstraksi inilah yang tergambar ketika kita menonton ataupun membaca berita-berita dari media Indonesia, seperti masalah kepulauan dan wilayah laut ambalat, masalah perlakuan TKI, masalah perbatasan, dan masalah-masalah perebutan klaim seni dan budaya Indonesia. Pihak Indonesia selalu saja dirugikan, dan Malaysia selalu saja mencari gara-gara dengan Indonesia. Beginilah asumsi publik Indonesia terhadap Malaysia, namun pernahkah kita berfikir bahwa sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi. Seharusnya Malaysia dan Indonesia dapat bersinergi untuk melakukan kerjasama-kerjasama yang saling menguntungkan dan berorientasi terhadap tercapainya cita-cita kawasan Asia tenggara. Yang menjadi dasar pertanyaan adalah mengapa asumsi seperti ini bisa terbentuk di Indonesia? Dan bagaimana proses terbentuknya asumsi publik rakyat Indonesia terhadap Malaysia yang demikian?
Rakyat Indonesia adalah rakyat yang masih tergolong tingkat menengah kebawah jika dilihat dari segi pendidikan, yang artinya mereka belum mampu untuk menganalisa sedemikian baik apa inti masalah yang sedang dihadapi dan apa seharusnya yang menjadi solusi, sebaliknya mereka baru mampu mengandalkan emosi mereka yang terkadang sama sekali tidak terkontrol untuk mencari atau bahkan mensolusikan suatu masalah. Sehingga rentan sekali bagi rakyat Indonesia untuk dihasut oleh pihak ke tiga. Sedikit saja suatu isu yang mengandung tingkat kepekaan masyarakat tinggi dilempar ke masyarakat, rakyat Indonesia sering kali menanggapinya dengan emosional yang tidak terkontrol tanpa menggunakan kecerdasan intelektualnya. Banyak contoh isu-isu tidak lengkap yang ditangkap oleh masyarakat Indonesia dan segera direspon dengan cara-cara yang tidak tepat. Seperti contohnya, isu likuiditas bank yang langsung mengakibatkan nasabah-nasabah bank panik lalu bertindak sendiri tanpa berfikir logis dan kritis, isu mengenai larangan berjilbab bagi kaum wanita di Perancis yang sebenarnya karena negara tersebut adalah negara sekuler, dan termasuk isu-isu pengakuan Malaysia tentang kekayaan budaya dan seni asal Indonesia. Mari kita analisa, Pertama mengenai isu likuiditas bank sangat memungkinkan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang ingin menjatuhkan perbankan kita. Isu kedua larangan berjilbab di Perancis adalah sangat beralasan karena negara tersebut sekuler (yaitu memisahkan segala sesuatu yang bersifat pribadi seperti agama di dalam lingkup publik atau masyarakat) dan bahkan simbol-simbol keagamaan disana juga tidak boleh dikenakan (kenyataanya tidak hanya jilbab atau kerudung, kaum katolik pun dilarang mengenakan kalung berbentuk salip di Perancis namun berita ini tidak pernah di ekspos oleh media di Indonesia). Dan kasus terakhir ini yaitu masalah Malaysia yang mengklaim bahwa sebagian budaya Indonesia juga merupakan warisan nusantara yang berarti Malaysia juga berhak atas itu, ini juga cukup beralasan, karena Indonesia dan Malaysia adalah negara yang hidup berdampingan tidak hanya sekarang, namun sejak terciptanya alam semesta ini, sehingga besar kemungkinan terjadi kemiripan ataupun kesamaan budaya, dan seiring dengan kemajuan teknologi yang sedemikian canggihnya sehingga bahkan kita (orang Indonesia) dengan mudah bisa meng-unduh video tarian-tarian orang Amerika Serikat dari internet dan menirunya untuk lalu kemudian kita akui sebagai karya kita, ditambah lagi alasan bahwa banyaknya tenaga kerja Indonesia yang tinggal di Malaysia telah banyak mempengaruhi budaya Malaysia itu sendiri sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa orang jawa/bali tinggal disana untuk bekerja dan juga menyebarkan budayanya masing-masing seperti reok ponorogo ataupun tari pendet, mengingat alasan-alasan tersebut hal ini sah-sah saja bukan. (hanya sekedar informasi bahwa semua negara-negara di Eropa yang tergabung di Uni Eropa telah lama menyadari bahwa kemajuan teknologi dan informasi akan secara cepat menyebarkan budaya-budaya mereka dari negara satu ke negara yang lain. Sudah banyak budaya-budaya Perancis yang di akui oleh negara-negara seperti Belgia ataupun negara-negara eropa lain bahkan negara-negara di dunia pun memiliki kesempatan yang sama untuk mengklaim budaya negara lain, oleh karena itu Uni eropa sudah bersikap terbuka dan toleransi terhadap hal ini sehingga tidak ada keributan yang tidak perlu diantara negara anggota uni eropa)
Mengenai proses terbentuknya asumsi publik Indonesia yang sedemikian kacaunya, saya berasumsi bahwa sebenarnya terdapat banyak faktor, namun faktor yang paling besar pengaruhnya adalah pemberitaan media-media di Indonesia yang sedemikian provokatif dan kurang akurat sehingga masyarakat merespon dengan tindakan-tindakan dan sikap-sikap yang tidak tepat pula. Peran media sangatlah sensitif di masyarakat yang bertaraf pendidikan menengah kebawah karena informasi-informasi yang ditangkap oleh masyarakat dengan mudah dicerna dan dipercaya namun tidak disertai dengan sikap kritis terhadap informasi-informasi tersebut. Sehingga media mampu memainkan perannya secara politis demi tujuan utamanya yaitu mencari keuntungan sebesar-besarnya secara ekonomis. Kata-kata “apapun jadi demi uang” sepertinya cocok untuk menggambarkan apa sebenarnya tujuan media dengan segala beritanya. Sebaiknya mulai saat ini apapun berita yang diberitakan masyarakat haruslah bersikap kritis terlebih dahulu mengenai apa yang mereka tangkap agar tidak terjadi kasalahpahaman dan tindakan-tindakan yang tidak perlu. Copy right – Indra ^%

Senin, 17 Agustus 2009

Rabu, 05 Agustus 2009

Welcome to my Blog

sorry,, English Article is not available yet.. haha.. visit me at another time.. thanks for visit..

Satu kritisi untuk aktivis mahasiswa

mahasiswa yang aktif berperan dalam pengawasan serta ikut membantu memecahkan solusi dari masalah-masalah negara adalah penting. karena dengan begitu mahasiswa juga menentukan sikap mendukung pembangunan bangsa yang berkelanjutan. dengan begitu negara memiliki satu penasihat lagi yang harus dipertimbangkan yaitu para mahasiswa. seharusnya hal ini menjadikan negara ini kuat dan demokratis dimana para penerus bangsanya bersinergi dengan generasi pemerintahan saat ini.
tapi berdasarkan pengamatan saya, di Indonesia aktivis mahasiswa yang tampil adalah aktivis yang secara emosional lebih anarkis, hanya dikendalikan oleh logika idealis tanpa sikap asertif, dan terkesan sangat menguasai apa-apa yang dipermasalahkan olehnya dan menuntut pemerintah menyelesaikannya. hanya perasaan berani dan modal teori idealis dikepalanya lalu maju menyuarakan apa yang menurutnya harus terjadi. saya paham mengenai kegelisahan mahasiswa mengenai kesalahan-kesalahan pemerintah dalam melaksanakan amanah rakyatnya, namun percayalah mereka pun tidak sedang menerpurukan kita. faktanya saat ini adalah para mahasiswa yang kritis ini terkadang tidak sadar akan porsinya sebagai teoritisi yang tak lain hanya tau apa yang harusnya terjadi. sedangkan pemerintah selaku eksekutor (praktisi) tau benar apa yang sedang mereka hadapi dan harus berbuat apa. jadi sebaiknya sebelum aktivis mahasiswa ini maju menyuarakan aspirasinya sebaiknya memahami terlebih dahulu apa yang sedang dihadapi negara dan lebih baik lagi berusaha berdialog secara etis dengan kabinet pemerintahan baik dari lembaga eksekutif maupun legislatif. untuk apa dialog ini? jawabannya untuk mengetahui dan menyepakati bersama apa, kenapa, dan bagaimana permasalahannya. sehingga tidak terjadi bias ataupun misunderstanding dalam menginterpretasikan suatu masalah yang dihadapi.
sayangnya yang terjadi saat ini adalah sebagian besar aktivis mahasiswa lebih bersifat anarkis, tidak sejalan dengan pandangan pemerintah, kritisi bersifat idealis (sedangkan yang ditentang adalah kaum praktisi) tanpa ada sikap asertif. kenapa semua ini terjadi ? karena negara ini telah dan masih dilanda krisis kepercayaan terhadap pemerintah, mengapa demikian? besar kemungkinannya karena rakyat indonesia secara historis masih dilanda trauma besar terhadap rezim pemerintahan soeharto yang silam yang membungkam rakyat, KKN merebak, rezim keras. sehingga diisi kepala para penerus bangsa saat ini adalah harus selalu kritis dan tidak mudah percaya terhadap pemerintah yang berkuasa yang menghasilkan krisis kepercayaan terhadap pemerintah, akibatnya muncullah gerakan kontra pemerintah yang sebenarnya sangat labil dan mudah diintervensi oleh pihak asing.
sebaiknya aktivis mahasiswa harus lebih memikirkan lagi secara radikal apa, kenapa dan bagaimana masalah negara yang sebenarnya. langkah pertama adalah percayalah terhadap pemerintah yang demokratis ini, dukung program pemerintah dengan kritis (dalam artian pengawasan demi berjalannya program), serta memberikan masukan-masukan kepada pemerintah secara logis dan kontekstual terkait isu yang sedang dibahas bukan hanya mengandalkan idealisme sendiri-sendiri (harus bersifat asertif).

Minggu, 02 Agustus 2009

Resensi Buku "John Perkins : membongkar jaringan kejahatan internasional"

buku ini cukup menarik dan wajib dibaca oleh semua orang. buku ini mengisahkan terntang Perkins sendiri dengan pangalamannya menjadi seorang bandit ekonomi yang sering melobi pemerintahan suatu negara demi kepentingan ekonomi mereka yaitu kepentingan ekonomi MNC (perusahaan multi nasional yang biasa memiliki kapital besar). tugas perkins adalah mencari celah dari setiap objek yang di lobinya sekali pun itu membuka jalur KKN bagi negara tersebut. dicontohkan cukup jelas olehnya didalam buku ini, bagaimana para bandit ekonomi perusahaan besar dunia melobi pemerintahan indonesia dibawah presiden soeharto kala itu. dimana KKN sangat merebak di Indonesia dan para bandit ekonomi memanfaatkannya demi kepentingan mereka. tidak hanya di Indonesia hal ini terjadi di negara-negara ASEAN lainnya, Amerika latin, Afrika, bahkan negara-negara timur tengah merupakan santapan para jakal ekonomi tersebut.
selain itu pula dia memeberikan suatu alternatif untuk memperbaiki apa yang telah merusak peradaban manusia saat ini, yaitu kembali kealam dimana seharusnya manusia tidak hanya mengejar keuntungan pribadi terus menerus tetapi juga memikirkan akibat dan dampaknya bagi dunia dan peradaban kita. pokoknya, buku ini wajib dibaca oleh siapa pun anda!

Sabtu, 01 Agustus 2009

Postmodernisme : peningkatan konsumerisme masyarakat Indonesia

postmodernisme sudah masuk dalam tatanan gaya hidup masyarakat indonesia terutama di kota-kota besar seperti jakarta, bandung, surabaya, makasar bahkan jayapura. hal ini dapat terlihat dari gaya hidup masyarakat kita yang kian modern dari hari kehari. semua ingin serba praktis namun berkualitas tinggi. sayangnya produksi-produksi lokal belum bisa memenuhi tuntutan masyarakat modern ini. jadi naiklah permintaan pasar indonesia terhadap produk-produk asing yang mampu memenuhi kriteria tuntutan masyarakat modern ini. akhirnya produk lokal tidak laku dan mati, namun produk asing berkembang biak di indonesia.
postmodernisme dapat kita lihat dari meningkatnya gaya hidup konsumsionis masyarakat indoneisa saat ini. tak dapat dipungkiri lagi, gaya hidup konsumsionis di Indonesia mulai semakin merebak lebih cepat dari yang dibayangkan, terutama dikota-kota besar. kini masyarakat yang kehausan dan ingin minum segelas air putih saja lebih memilih mengeluarkan uang Rp500,- untuk membeli Air mineral daripada masak air sendiri yang lebih irit dan ekonomis serta terjamin kebersihannya. ini artinya masyarakat kita lebih memilih membeli (konsumsi) dibanding membuat sendiri (produksi). padahal kunci untuk menjadi makmur adalah produksi, dan negara akan mandiri bila produksi dalam negeri stabil dan bahkan jika sudah meningkat sangat memungkinkan untuk ekspansi ke negara lain. fakta ini sungguh terbalik dengan cita-cita bangsa. makmur disini hanya diartikan sebagai seberapa hebat kualitas barang yang kita konsumsi, merk apa yang kita konsumsi, dan prestis tidaknya barang yang kita konsumsi. sedangkan negara-negara industri maju dengan santai terus menyuplai barang-barang yang prestis tadi, dan dari situ dia merauk keuntungan yang luar biasa besar. lihat saja seberapa bangganya kita bila duduk dengan laptop buatan Jepang atau Barat ditangan sambil minum kopi di starbucks ketimbang kita duduk diwarung kopi pinggir jalan sambil menulis buah fikiran kita di secarik kertas menggunakan pulpen, McD yang selalu penuh dibandingkan restoran padang, hingga Air mineral yang pada hakikatnya tak akan pernah habis pun kita rela membayar. padahal sturbucks menjual produk yang sama dengan warung-warung kopi pinggir jalan, McD menyediakan makanan cepat saji sama halnya dengan warung tegal apa yang kita inginkan tinggal ditunjuk, dan air mineral yang dahulu kita masak lalu kita siapkan dalam botol untuk sewaktu-waktu dapat diminum kini berubah menjadi berbentuk kemasan yang cukup menarik dan memiliki nilai jual. sayangnya semua itu produk luar negeri, orang indonesia hanya dipersilahkan mengkonsumsinya itu pun harus bayar. lalu kapan kah kita mulai memproduksi semua apa-apa yang kita butuhkan sendiri? setidaknya air minum.

Amerika terlalu ikut campur di masalah timur tengah

Kompas, 1 Agustus 2009, mengabarkan bahwa parlemen amerika mendesak Saudi arabia untuk mengakui keabsahan Israel. tindakan AS ini seperti layaknya seorang bos memerintah pada bawahannya. namun kali ini AS tidak menghargai hak suatu negara untuk mengeluarkan kebijakannya sendiri. AS pun dinilai terlalu mencampuri masalah dunia Arab. Inti masalahnya adalah Israel vs Arab (karena mereka mendirikan bangunan tanpa IMB di tanah arab) tapi kok ya kenapa si Amerika ikut-ikutan membela yang jelas-jelas salah. jawabannya adalah karena israel di suru sama amerika untuk merebut tanah arab. curangnya amerika adalah dengan memberikan kesan bahwa tindakan itu semata-mata untuk menyelamatkan kaum yahudi di dunia arab (yang sepertinya waktu palestin berkuasa disana tidak ada berita mengenai kaum yahudi yang dikucilkan disana, mereka hidup berdampingan seperti biasanya). intinya, amerika bukan cuma membela yahudi di arab tapi juga mau ngerebut minyak di sana.. curang bgt yee

Jumat, 31 Juli 2009

Amerika dan Dunia

Amerika merupakan negara paling kuat di dunia setelah memenangkan perang dingin. sulit dielakan memang peranan AS dalam fenomena merebaknya ide-ide liberal dimana-mana mulai dari secara sukarela maupun yang dipengaruhi langsung oleh AS. buktinya secara ekonomi negara-negara satelit soviet yang memerdekakan diri semua menganut sistem ini, ekonomi mereka berubah total dari yang sentralisasi menjadi otonomi walaupun ada beberapa negara yang masih menganut sistem politk sosialisme. rusia dan china merupakan tokoh utama oposisi AS pada saat perang dingin kini menjadi negara yang kembali kuat namun dengn sistem ekonomi yang berbeda. jika dahulu mereka komunis murni secara ekonomi, kini mereka sudah menganut sistem ekonomi pasar. keberhasilan ide pasar dalam menciptakan sebuah kesan pembangunan yang merata dan luar biasa serta kemakmuran dan kemewahan memang sangat menggiurkan. semua orang ingin seperti orang amerika. berwawasan, pintar, cerdik, kaya raya, dan bebas, serta yang paling penting dihargai didunia. menjadi individu yang seperti ini yang membuat orang amerika menjadi idola orang-orang di dunia. serta menjadikan Amerika besar, kebudayaan mereka sangat mudah diserap, dan melalui budayanya kita terdoktrin dengan sendirinya di otak kita bahwa Amerika itu canggih, Amerika itu Pintar, Amerika itu bebas dan maju, Amerika itu terdepan, Amerika itu hebat. dan oleh karena itu pantas diikuti jejaknya dan ditiru sistemnya dengan tujuan menjadikan kita sendiri seperti orang Amerika. sehingga dunia menjadi amerika sentris.
namun, ditengah-tengah kegemaran dunia pada amerika juga ada sebagian yang karenanya membenci amerika. kenapa demikian?? karena mereka merasa tidak senang dengan kepopuleran amerika, mereka merasa sirik dengan kepopuleran amerika, mereka merasa kalah oleh amerika. alasan-alasan tersebut masih bersifat pasif, tapi yang bahaya adalah alasan bahwa kepopuleran amerika merugikan pihak lain, terlebih lagi kepopuleran amerika menindas orang lain. jangan salah kan mereka yang membenci Amerika Serikat karena segala sesuatu yang besar pasti ada yang suka dan ada yang tidak suka. karena ini relatif, dan segala akibatnya harus ditanggung sendiri oleh amerika. seperti halnya seorang presiden, banyak yang menyukainya tapi juga banyak yang membencinya. dan itu resikonya menjadi seorang presiden. begitu pula dengan AS.
Logika sederhana tentang popularitas AS di negara-negara berkembang yang kemudian berakibat penindasan terhadap pihak lain :
AS merupakan negara liberal yang konon karenanya AS menjadi negara yang semakmur sekarang. maka jika ingin makmur, negara-negara lain harus mengikuti sistem ekonomi pasar seperti AS. namun pada perkembangannya budaya AS yang sudah makmur dan luar biasa mewahnya lebih cepat menyerap dan berkembang dimasyarakat ketimbang pertumbuhan ekonomi masyarakat itu sendiri. akibatnya masyarakat yang daya produksinya rendah sudah menganut budaya yang memiliki daya konsumsi tinggi. dengan kata lain terjadi ketimpangan antara produksi yang minim dan konsumsi yang tinggi. lalu dari mana masyarakat seperti ini memenuhi kebutuhannya? tentunya dari AS sebagai penyuplai barang dan jasa yang memiliki kualitas dan kuantitas olahan industri maju. al hasil masyarakat tersebut menguntungkan AS dan mendapatkan kerugian yang besar dibalik kepuasan mereka mengkonsumsi barang dan jasa asal AS tersebut. dan vatalnya ada yang terlupakan dari kisah ini, yaitu peranan produsen lokal yang pastinya kalah dengan produsen sebesar AS. sehingga produsen lokal macet bahkan mati sehingga terciptalah suatu masyarakat konsumsi tinggi tanpa ada produksi. sama saja anda punya uang namun tidak ada yang berjualan, lalu tidak tahu mau beli apa lagi kecuali barang yang datang dari luar negeri. masyarakat dunia dengan sendirinya terbentuk seperti ini akibat dari popularitas AS yang mendunia yang biasa dikenal dengan kata globalisasi. yang tertindas disini adalah masyarakat itu sendiri, terpaksa harus terus mengkonsumsi namun produksi mati.
terlihat jelas bahwa AS, ntah disadari atau tidak, telah membentuk suatu masyarakat dunia yang seperti ini di tingkat riil. dan kemudian membangun opini opini publik mengenainya yang tidak hanya berisi pujaan namun juga cacian dan makian terhadap AS. Situasi ini yang meretakkan hubungan AS dengan Dunia, dan AS memang harus memikul sendiri akibat yang disebabkan oleh AS sendiri. AS harus bangga disanjung-sanjung namun disisi lain AS harus waspada akan terjadinya teror terhadapnya.

Selasa, 28 Juli 2009

My point of view over the ASEAN integration

Some say that South east Asia integration in 'ASEAN' will be nice as Europe Integration in 'European Union' but many also say that is imposible because Asia is not Europe. ASEAN still have so many problems to solve first. the most important one is ASEAN countries are not in the same position yet for economic and power stability. it is true that ASEAN are not consist of super power countries, but it will be posible to create some nice cooperation among them if there are no meaning diferrencies of their economic and power level. in fact, it is not reached yet by ASEAN countries. Economically, Singapore is the best economic stability in ASEAN while there are many countries that society living is under 2$ per day. Indonesia is one of them who has poverty problem. If the integration (going to the market union) is still happen tomorrow, i am sure that Indonesian products will compete the Singapore, Thailand, and other countries products which mutually better than Indonesian one. it will be bad news for Indonesia and others that they will lose in the market (free market). it is important for countries that have some problem like Indonesia to think it twice before the signing the agreement of integration. have you ready for joining the competition and wining it.? Good Luck Indonesia

i am so sorry before

I am so sorry with the inconvenient for reading this blog. For you who can not read with 'Bahasa Indonesia' i'll post some text in english as soon as posible. Just be patient, it will be a cool reference for you to read and follow my blog. So, be inform from my blog.

blog gue ada lagi di wordpress

linknya http://indrangeblog.wordpress.com

Minggu, 26 Juli 2009

Bisnis Iseng-iseng

ada situs interkoneksifitas baru nih,, kalo bosen ma fesbuk, twiter, apalagi frenster klik aja link ini : http://www.me2everyone.com/519735 ada kesempatan bisnisnya loh...

Fenomena Regionalisme : My point of View

menilai Fenomena Regionalisme dengan kaca mata realisme (walaupun ada sedikit sentuhan marxis karena ada kemiripan pandangan) yaitu sebagai bentuk lanjutan dari sistem kapitalis global (dimana pemainnya adalah AS, sang Adi daya terkuat di jagat raya)[1], atau sebagai solusi yang ditawarkan juga oleh pemikir liberalis, dimana tema-tema ‘kerjasama dapat menguntungkan peserta kerjasama itu’ menjadi pedoman hidup liberalis. Hal itu bisa saja benar jika kerjasama itu terdiri dari peserta-peserta kerjasama yang memiliki jumlah pion, kuda, peluncur, benteng, perdana mentri dan raja yang sama secara kuantitas dan kualitas antara satu dengan yang lain. Artinya ada keseimbangan kekuatan (balance of power) dalam sebuah kerjasama, sehingga tidak ada lagi pihak yang berpotensi untuk dirugikan karena semua memiliki kesempatan dan start poin yang sama.
Kesuksesan Uni Eropa menjadi regional terdepan dan termutahir memang ada sisi-sisi positifnya, namun dibalik itu semua terdapat kepentingan-kepentingan terselubung sang pencetus ide tersebut yang sebagian besar adalah Negara industri maju yang jelas mengancam pihak yang lemah untuk bersiap-siap selalu dirugikan (atau halusnya adalah selalu mendapatkan keuntungan di level 2, sementara keuntungan di level 1 adalah Negara maju). Begitu juga dengan NAFTA dengan AS dibelakangnya, APEC dengan jepang dibelakangnya (bahkan jepang sedang berusaha untuk menjadikan ASEAN + 3 masuk ke dalam tahapan selanjutnya yaitu Market Union) , dan regional-regional lainnya.
[1] Thomas D Lairson dan David Skidmore : “Internasional Political Economy : the Struggle for power and wealth” hal.76

Nuklir Korut : My Point of View

Tindakan Korea Utara dalam kasus pengembangan teknologi nuklirnya bukannya tanpa alasan yang kuat dan rasional. Setelah dilakukan analisis melalui pendekatan realis, Korea Utara memiliki alasan mengapa pengembangan teknologi nuklir menjadi agenda utama Negara komunis tersebut. Yaitu karena Korea Utara hidup lemah ditengah-tengah dunia yang anarki, sehingga rentan akan pendominasian dari kekuatan yang lebih kuat yaitu globalisasi yang di usung oleh Negara-negara barat dengan segala ide kapitalis liberalnya sementara Korea Utara sendiri merupakan Negara komunis murni yang menentang ide-ide barat tersebut. Oleh karena itu, Korea Utara harus mempertahankan eksistensinya dengan cara meningkatkan kekuatan nasionalnya, demi tercapainya kepentingan nasionalnya. Dan pengembangan teknologi nuklir merupakan salah satu jalan yang rasional untuk diambil Korea Utara dengan alasan-alasan diatas. Itu sebabnya Korea Utara bersihkeras akan terus memperjuangkan haknya untuk mengembangkan nuklirnya sendiri, walaupun sangsi PBB sudah diberlakukan. Bagi Korea Utara tindakan PBB ini merupakan konverter dari kebijakan AS semata yang tidak menginginkan satu kekuatan baru muncul sebagai penantang AS dan akan mengancam kepentingan AS. Di sisi lain China dan Rusia masih berdiri dibelakang Korea Utara sebagai satu hegemoni yang sempat hancur. Dengan kata lain Korea Utara sebagai Negara komunis disini berupaya untuk menghindarkan dirinya dari objek dominasi imperialisme kapitalis liberal dunia yang dibawa AS, dan jika memang memungkinkan keadaan bisa diseimbangkan dengan adanya peningkatan nuklir Korea Utara sehingga tidak menutup kemungkinan kebangkitan Korea Utara akan mengundang kebangkitan komunisme dunia dan pada akhirnya dunia akan menuju kepada sistem bipolar kembali seperti layaknya perang dingin silam.

kaya dan miskin : sebuah penjelasan sederhana ide liberalisme

sebenarnya seseorang menjadi kaya raya hartanya ataupun miskin hartanya adalah bukan bergantung pada nasib belaka. seseorang menjadi orang yang kaya raya karena orang tersebut menyadari bahwa dia membutuhkan kekayaan yang lebih untuk memenuhi kebutuhannya dan olehkarenanya dia berusaha sesuai kebutuhannya, sedangkan orang yang puas dengan kemiskinan adalah orang yang juga sadar bahwa dengan hidup miskin kebutuhannya sudah terpenuhi sehingga dia tidak perlu berusaha lebih untuk mendapatkan yang lebih.
jadi, kaya atau miskin adalah pilihan yang dikendalikan oleh alam sadar setiap orang. setiap orang berhak memilih apakah ingin hidup kaya (mendapat lebih namun beresiko) atau ingin hidup miskin (mendapatkan apa adanya namun perasaan tenang dan aman).
karena pada kenyataannya ada orang yang berpotensi untuk menjadi sangat kaya raya yang luar biasa namun ia hanya memilih jadi seorang seniman yang hidup apa adanya. hal ini terjadi karena dia menyadari bahwa menjadi seorang seniman sudah cukup baginya.

Sabtu, 25 Juli 2009

Some Sweet Words for Terorist

SADAR DONG MAS,, ANDA MENUJU NERAKA
You are the Greatest Losser in The World..