Minggu, 11 September 2011

seems i dont need to talk to.. but i feel so furious about this.!!!

okay, the whole of this blog is mine and contents are my opinions.. if you dont like it, just jump to the another..

well im going to tell about moslem and all the things that related to (according to some) "the bad side of moslem" (most of them don't even know what is its basic) whether it is violation against human rights, the law of Islam called syariah, and all the thingy of terorrism.

if you think the whole moslem is terrorist,, let say.. you are not even better compared to them.. because in my oppinion, this thing start on the misperception, misunderstanding, or presume her/him self as the most right person. but actually, the short of brain is the thing that drive them to get the stupid understanding. they learnt Islam with grudge instead of peace, they read and interpret the Koran without considering that they are reliable for it. in fact, they just did the simplistic understanding that appropriate with what they feel and see at the moment. they thought they are the expert. but they really fragile, they easily can be affected by someone who got an interest.

so its all happened obviously because of human error.. not the religion, not the Koran, nor the prophet.

be clever before you shout and point a moslem as a terrorist.. because you know what, if you do that, you aint better compared to them, who can't learn and understand the phenomenon properly. there is always something behind the happening discourse that you have to know, learn, and understand. so that you'll get a deeper and wider knowledge.

be positive and remember to always think twice buddy.!




written down for peace and respect each other.!

Minggu, 16 Januari 2011

Orang "trendy" itu Babu, dan orang "apa adanya" selalu bisa bertahan hidup dalam kondisi apapun

oke, kali ini saya beropini lagi.. :D

sekarang saya mau bahas gaya hidup orang yang sok sok-an "trendy" atau bergaya kekinian. pertama-tama saya deskripsikan terlebih dahulu salah satu contoh orang yang sok sok-an "trendy" tersebut.

setiap hari orang ini pasti mengenakan baju bagus ala "distro" masa kini yang biasanya dipakai oleh patung-patung tak bernyawa di toko-toko baju, celana jeans bermerek mungkin berharga lebih dari Rp. 100rb yang belinya di mall mall terkenal macem pim atau kelapa gading (yang padahal di tanah abang 20rban), sepatu gaul (say no to sendal jepit or crocs) paling engga convers lah, rambut bergaya ala model-model yang biasa dipampang di salon-salon yang biasanya berjudul "top collection" (kalau wanita biasanya belah tengah terus rada pirang, kalau cowo biasanya dijabrik-jabrikin pake jeli), di lengan kiri ada jam tangan dan lengan kanan ada "gegelangan".
well sampe sini sebenernya saya ga permasalahin, soalnya setiap inidividu punya gaya masing-masing dan itu hak setiap orang.
deskripsi lanjutan..
orang ini setiap jalan kemana-mana biasanya ga pernah naik angkutan umum, paling banter taksi, biasanya pada bawa mobil atau motor sendiri (walaupun beli bensin cuma sanggup buat pulang pergi jarak deket tapi tetep dipaksain demi gaya, ga peduli besok ada uang apa engga). turun kendaraan terlihat kupingnya berkabel panjang menjulur hingga ke kantong celananya (terlintas pasti terfikir, "wah itu pasti head-set nyambung ke handphone-nya.. anda salah! ternyata itu kabel nyambung ke I-pod-nya.. produk apple yang paling bergengsi seantaro bangsa ini). perhatiin detil demi detil dari jauh, eh ternyata ini orang lagi nenteng gadget bermerek Black Berry, handphone yang tiba-tiba laku cuma gara-gara ada fasilitas chatingnya, ga beda sama YM atau MSN.
celakanya dia bangga bergaya seperti itu, tapi masih bisa-bisanya dia teriak-teriak anti-amerika lewat status facebook yang dia up-date lewat bb-nya (ga sadar itu dari mulai media sampe alat ketiknya buatan amerika), anti china (ga sadar saudaranya di kampung kena bencana dan makan bantuan kemanusiaan dari China), dia bicara seakan cinta pada bangsanya (ga sadar dia melarikan uang RUPIAH keluar negeri dengan mengkonsumsi merek-merek asing).

bisa diliat, dari ujung kepala sampai ujung kaki orang itu tidak sama sekali mengkonsumsi produk dalam negerinya. "habisnya produk dalam negeri ga ada yang berkualitas dan layak digunain"- sebagai alasan. padahal kata-kata seperti itu lah yang mematikan produk dalam negeri.
pengusaha lokal kehilangan percaya diri untuk bersaing dengan pengusaha asing, barang lokal semakin tidak laku terjual karena adanya barang asing. bangkrut lah bangsa ini, jadi lah budak yang "trendy" ditanah lahir sendiri, ditanah kekuasaan sendiri. menyedihkan.

well, sekarang kita berandai-andai, kalo pemerintahan ganti haluan jadi rada sosialis..

apa jadinya kalo pemerintah ambil kebijakan isolasionis, yaitu melarang semua barang asing masuk ke indonesia. celaka lah mereka, telanjang lah mereka tak punya baju, bengong lah mereka macem sapi monyong nan ompong, tak bisa BBan tak bisa denger musik, kemana-mana jalan kaki, makan makanan warteg, minum minuman jamu gendong.
hidupnya bisa bisa berakhir dirumah sakit jiwa. dan mungkin rumah sakit jiwa bisa jadi penyedot investasi terbesar di Indonesia karena pasarnya besar (alias banyak orang gila).

beruntung lah kau yang bergaya "apa adanya", dan saya harap bertahan lah dengan bergaya seperti "apa adanya". karena "apa adanya" adalah sikap jujur yang harganya lebih mahal dari harga merek-merek nora' yang pernah ada.

Kamis, 13 Januari 2011

Untuk Orang-Orang yang Hanya Bisa Mengkritik Pemerintah

saya menulis judul seperti itu bukan karena saya pro pemerintah, tapi saya cukup muak dengan segala cacian dan makian orang-orang yang mungkin berpendidikan namun tidak disertai dengan solusi yang baik.
tidak perlu teriak-teriak kata-kata kotor di depan kantor pemerintahan, tidak perlu bakar foto pemimpin sendiri, tidak perlu malakukan hal vandalis. cukup sampaikan aspirasi, ide, atau apapun yang bersifat solutif, bukan saling menyalahkan.
bicara soal bangsa, tentu banyak pertanyaan-pertanyaan tentang kapan bangsa kita maju, kenapa pemerintah korupsi, kenapa kemiskinan terus ada, bla bla bla..
biasanya orang-orang yang jago kritik itu selalu membanding-bandingkan bangsa kita dengan bangsa yang sudah maju seperti Amerika, Eropa, Jepang, atau bahkan China. disini saya hanya mencoba melakukan hal yang sama tapi dari sudut pandang kedewasaan bangsa itu sendiri.
untuk yang pertama, saya ingin balik pertanyaan yang pertama terlebih dahulu,
kapan bangsa kita mundur.? tidak pernah, bahkan menurut saya kita selalu dalam proses memajukan diri, begitu juga Amerika Sekalipun, hanya saja mereka lebih dulu memulainya.bagaimana tidak, semua bangsa yang sudah maju itu sudah memiliki pengalaman berlipat-lipat lebih banyak dari bangsa kita, dan mereka memiliki waktu yang lebih banyak untuk melakukan proses memajukan diri itu. kita baru 75 tahun memerdekakan diri dari penjajahan, bandingkan dengan negara maju manapun yang sudah beratus-ratus tahun mengenyam asam manisnya politik dan isu sosial apapun. butuh waktu yang panjang untuk bisa seperti bangsa-bangsa maju. tidak ada alasan untuk mengatakan bangsa kita mundur. yang menjadi masalah adalah percepatan atau pelambatan, hal ini pun lagi-lagi tentu dapat diatasi dengan kedewasaan bangsa itu sendiri. kita masih belajar, adalah kewajaran, jika masih terjadi kesalahan dalam proses belajar. kita memang mencontoh bangsa maju, tapi kita tidak mungkin sama.
"kenapa pemerintah korupsi?" karena sistem yang ada masih memungkinkan untuk korupsi. pertanyaan tadi saya balik menjadi, "kenapa pemerintah tidak korupsi jika sistem pemerintahnya masih memungkinkan untuk korupsi?" jawabannya adalah tidak mungkin. dimana ada kesempatan maka akan selalu dimanfaatkan oleh berbagai pihak. lalu kenapa pemerintah negara maju tidak korupsi? mereka masih mendapati kasus-kasus korupsi kok, hanya saja angka koruptor disana lebih sedikit. loh kok bisa lebih sedikit? lagi-lagi jawabannya adalah kedewasaan. negara maju sudah memiliki pengalaman yang panjang dalam mengatasi korupsi, mereka pun selalu memperbaiki sistem pemerintah mereka untuk memperkecil kemungkinan korupsi. Jepang contohnya, bukannya disana tidak ada koruptor, tapi kesempatan koruptor untuk beraksi sangat kecil, sistem mereka cukup kuat untuk mengatasi hal itu, kalimat-kalimat ini memang seharusnya butuh sumber yang valid, tapi percaya lah Jepang memiliki badan-badan/komisi-komisi anti korupsi yang tidak sedikit dimana mereka pun saling mengawasi satu sama lain. bandingkan dengan kita yang hanya punya KPK dan Kepolisian, yang rentan dengan conflict of interest diantara mereka. lagi-lagi kita masih harus tetap belajar dari pengalaman, memperbaiki sistem yang sudah ada, dan ini sekali lagi bukan lah satu kemunduran.
pertanyaan terakhir kenapa kemiskinan terus ada? mudah menjawabnya. tapi disini saya hanya ingin orang menyadari, bahwa saat ini kita hidup di era bersistem ekonomi kapitalis, sulit untuk memungkirinya. lalu pertanyaannya apakah sistem ini memajukan bangsa kita? jawaban sebenarnya ya, tapi lambat. kenapa lambat? karena kita belum mampu untuk menciptakan persaingan yang ketat dengan bangsa maju. kekuatan kapital kita masih lemah, kekuatan produksi kita masih payah, bahkan kita terbuai dengan gaya konsumerisme zaman ini. apa solusi untuk keluar dari situasi seperti ini suapaya ekonomi kita maju dengan cepat? jawabnya belajar, dan tanpa disadari pun kemajuan ekonomi kita sudah semakin cepat menurut saya (lagi-lagi saya tidak punya datanya, hanya dari pengamatan pribadi). bagaimana tidak, angka kemiskinan memang tinggi, tapi saya melihat bahwa peradaban mereka sudah semakin maju. yang dahulunya masak menggunakan kayu bakar sekarang sudah dapat menggunakan kompor gas, yang dahulunya mandi di sungai sekarang sudah mandi dengan air bersih, dan yang dahulunya berjalan kaki kemana-mana sekarang sudah mampu menikmati jasa transportasi. jika kemiskinan selalu diukur dari berapa kekayaan yang dimiliki, maka tidak akan ada habisnya, karena walaupun si miskin terus mengejar untuk memiliki harta yang lebih, tapi si kaya akan juga selalu semakin kaya. tidak perlu lagi menyalahkan sistem ekonomi yang ada, hanya tinggal kita yang harus mempersiapkan untuk mampu atau tidaknya bertahan dan maju dengan sistem yang ada. kemajuan ekonomi itu ada dan nyata, hanyalah omong kosong atau kata-kata politis jika anda sepakat dengan kalimat bahwa "bangsa ini tidak maju-maju".
maka bersabar lah hai wahai orang-orang yang hanya bisa mengkritik, kita butuh waktu, bangsa ini sedang belajar, dan terus melangkah maju.