Rabu, 05 Agustus 2009

Satu kritisi untuk aktivis mahasiswa

mahasiswa yang aktif berperan dalam pengawasan serta ikut membantu memecahkan solusi dari masalah-masalah negara adalah penting. karena dengan begitu mahasiswa juga menentukan sikap mendukung pembangunan bangsa yang berkelanjutan. dengan begitu negara memiliki satu penasihat lagi yang harus dipertimbangkan yaitu para mahasiswa. seharusnya hal ini menjadikan negara ini kuat dan demokratis dimana para penerus bangsanya bersinergi dengan generasi pemerintahan saat ini.
tapi berdasarkan pengamatan saya, di Indonesia aktivis mahasiswa yang tampil adalah aktivis yang secara emosional lebih anarkis, hanya dikendalikan oleh logika idealis tanpa sikap asertif, dan terkesan sangat menguasai apa-apa yang dipermasalahkan olehnya dan menuntut pemerintah menyelesaikannya. hanya perasaan berani dan modal teori idealis dikepalanya lalu maju menyuarakan apa yang menurutnya harus terjadi. saya paham mengenai kegelisahan mahasiswa mengenai kesalahan-kesalahan pemerintah dalam melaksanakan amanah rakyatnya, namun percayalah mereka pun tidak sedang menerpurukan kita. faktanya saat ini adalah para mahasiswa yang kritis ini terkadang tidak sadar akan porsinya sebagai teoritisi yang tak lain hanya tau apa yang harusnya terjadi. sedangkan pemerintah selaku eksekutor (praktisi) tau benar apa yang sedang mereka hadapi dan harus berbuat apa. jadi sebaiknya sebelum aktivis mahasiswa ini maju menyuarakan aspirasinya sebaiknya memahami terlebih dahulu apa yang sedang dihadapi negara dan lebih baik lagi berusaha berdialog secara etis dengan kabinet pemerintahan baik dari lembaga eksekutif maupun legislatif. untuk apa dialog ini? jawabannya untuk mengetahui dan menyepakati bersama apa, kenapa, dan bagaimana permasalahannya. sehingga tidak terjadi bias ataupun misunderstanding dalam menginterpretasikan suatu masalah yang dihadapi.
sayangnya yang terjadi saat ini adalah sebagian besar aktivis mahasiswa lebih bersifat anarkis, tidak sejalan dengan pandangan pemerintah, kritisi bersifat idealis (sedangkan yang ditentang adalah kaum praktisi) tanpa ada sikap asertif. kenapa semua ini terjadi ? karena negara ini telah dan masih dilanda krisis kepercayaan terhadap pemerintah, mengapa demikian? besar kemungkinannya karena rakyat indonesia secara historis masih dilanda trauma besar terhadap rezim pemerintahan soeharto yang silam yang membungkam rakyat, KKN merebak, rezim keras. sehingga diisi kepala para penerus bangsa saat ini adalah harus selalu kritis dan tidak mudah percaya terhadap pemerintah yang berkuasa yang menghasilkan krisis kepercayaan terhadap pemerintah, akibatnya muncullah gerakan kontra pemerintah yang sebenarnya sangat labil dan mudah diintervensi oleh pihak asing.
sebaiknya aktivis mahasiswa harus lebih memikirkan lagi secara radikal apa, kenapa dan bagaimana masalah negara yang sebenarnya. langkah pertama adalah percayalah terhadap pemerintah yang demokratis ini, dukung program pemerintah dengan kritis (dalam artian pengawasan demi berjalannya program), serta memberikan masukan-masukan kepada pemerintah secara logis dan kontekstual terkait isu yang sedang dibahas bukan hanya mengandalkan idealisme sendiri-sendiri (harus bersifat asertif).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar